7 Jan 2011

SS stage 04

“aah..mesin waktunya rusak!!!” teriaknya.

TIME MECHINE LOVE

Suatu pagi yang cerah~~
Seorang cewek melintasi daerah taman. Ia sedang lari pagi, sendirian. Handuk kecil dilehernya sudah basah dengan keringatnya. Ia berhenti sejenak. Melap keringatnya dengan punggung tangan. Lalu membenarkan kuncir kudanya yang sudah berantakan. Setelah merasa perfect, ia menghentakkan kaki bersiap kembali berolahraga. ‘sret’ kaki kirinya menginjak tali sepatu bagian kanan. Ia hampir tumbang, tapi dengan cepat ia berdiri kembali. Ia jongkok, mengikat tali sepatunya. ‘krosak..krosak’ terdengar suara dari atas kepalanya. Suara itu berasal dari pohon. Ia terkejut, ketika seseorang jatuh dari sana.
“AWAS !!” teriak orang itu. Tapi terlambat, “bruk”
“aduuuh~~” erang cewek itu. Punggungnya serasa mau patah.
“auu” terdengar rintihan lain.
“hey, menyingkirlah dari tubuhku !!” usirnya. Cewek itu bangkit sambil memegangi punggungnya. Dilihatnya orang yang menimpa tubuhnya itu, sedang duduk bersimpuh dengan wajah datar.
“apaan sih kamu” teriak cewek itu sedikit marah, “ngapain kamu diatas pohon ?”
“a..maaf” jawabnya dengan wajah innocent, “tadi aku lagi tidur, kemudian kucing-kucing liar itu menggangguku”
Cewek itu mengernyitkan dahi. “kamu juga pantas jadi kucing liar” batinnya. “ngapain kamu tidur diatas situ ? rumahmu mana ?” tanya cewek itu lagi. Penasaran.
“itu...” ia mencoba menjelaskan, “mesin waktuku rusak”
“HEH ??” cewek itu terkejut, “mesin waktu ? –orang itu mengangguk- mana ada mesin waktu”
“hoo..tidak percaya ?” kemudian orang itu berdiri, menarik tangan cewek itu. “ayo ikut aku” orang itu lalu mengajaknya ke sebuah bukit dekat situ.
“waaah..ternyata dia tinggi banget~~” batin cewek itu, terkesima.
Tidak jauh dari sana, nampak sebuah benda berbentuk mirip telur yang mengeluarkan asap.
“itu mesin waktuku” tunjuknya. “spertinya aku gagal mendarat” ia menggaruk-garuk kepalanya.
“mesin waktu ??” heran cewek itu. Dilihatnya benda itu dengan tidak percaya. “memang kamu datang darimana ?”
“hmm..kalo dihitung-hitung dari sekarang...” ia berfikir, “mungkin 10tahun yang akan datang”. Ia tersenyum.
“APA ??” teriak cewek itu. “kamu tidak apa-apakan ??” cewek itu memeriksa keadaan orang itu, “bukan karena atuh tadikan ?”
“bukanlah. Aku ini baik-baik saja”
“lalu ??” cewek itu ingin memastikannya lagi.
“aku datang dari masa depan” ia tersenyum.
“....” cewek itu sedikit menjauh. Takut. Mungkin saja ini penipuan jenis baru. Tapi kalau dilihat-lihat, baju orang itu sedikit aneh. Benarkah dia dari masa depan ? Tapi masa sih ?
“hey”panggil cewek itu. Tapi orang itu sibuk dengan benda yang diakuinya sebagai mesin waktu itu. Dilihatnya orang itu sedang berusaha mengipas-ngipas benda itu agar asap yang menyelubungi benda itu menghilang.
“semakin ragu” pikir cewek itu.
~beberapa menit kemudian.....
“aaah..bakal lama nih” gumam orang itu dengan sedikit mengeluh. Ia mengitari ‘pesawat’nya. “sepertinya tidak ada yang parah, beberapa kabel putus yang harus diganti. Kira-kira disini ada tidak ya ?” ia berpikir, kemudian wajahnya berubah, “huhuhu kasian body-nya. Penyot gini~~ -dielus-elus body pesawat itu- inikan mahaaal”
“masih lama ?”
Orang itu menoleh, “loh..kamu masih disitu rupanya ?”. Ia melihat cewek itu jongkok dan memperhatikannya.
“ah iya..ngapain juga aku disini !!” teriaknya dalam hati. “aku hanya penasaran saja kok” cewek itu beralasan.
“penasaran ?? ah jangan-jangan kamu terkesima melihatku ya ?” tebaknya.
“buuu~” cewek itu memonyongkan bibirnya. “ini orang geer amat sih” komentarnya dengan suara lirih.
“betulkan ?” tanyanya lagi.
“hahaha” cewek itu membalas dengan tawa garing.

“lalu kamu mau kemana ?” tanya cewek itu.
“ntahlah” jawab orang itu dengan cepat.
“lalu kenapa mengikutiku ?” tanya cewek itu lagi.
“hmm..mungkin saja aku bisa dapat tumpangan” jawabnya lagi.
Cewek itu menyipitkan matanya, “bilang saja dari awal ingin numpang” ujarnya dalam hati.
“nggak boleh” larang cewek itu.
“ehh kenapa ? kamu tidak kasihan padaku ?” ia mulai berakting.
“hahaha” lagi-lagi cewek itu tertawa garing, “oh ya, siapa namamu ?”
“aku ? hmm..panggil Dion saja. Kamu ?”
“panggil Hana”
Mereka terus berjalan menuju rumah Hana (?).
“ngomong-ngomong...” Hana memulai kembali permbicaraan, “bicara denganmu membuat leherku sakit” Hana memijit leher bagian belakangnya.
“ehh kenapa ?” tanyanya.
“habis setiap kali mau ngomong, aku harus mendongak”
“hoo...salah sendiri pendek” orang itu menjulurkan lidah. Lalu berjalan lebih cepat dari Hana.
“APA ? kamu ga boleh tidur di rumahku !!” teriak Hana.

-to be continued-


ahahahaha~~
cerpen picisan yg ga tau mau dibawa kemana XDDD~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar