Setelah kesuksesan Nehalem, pengembangan mikroarsitektur Intel praktis mengambil formula yang sama: masukkan sebanyak-banyaknya komponen ke dalam prosesor. Pada Nehalem, Intel memasukkan memory controller ke dalam prosesor. Pada mikroarsitektur penerus yang disebut Westmere, Intel memasukkan chip grafis ke dalam prosesor.
Ada banyak keuntungan yang didapat dari strategi “kumpulkan semua di prosesor” ini. Pertama, alur kerja antar komponen bisa berjalan lebih cepat karena semua komponen berkumpul di satu area. Keuntungan lain, kebutuhan akan komponen lain di luar prosesor akan semakin minim sehingga tercipta platform yang lebih sederhana dan hemat daya. Dari bahan dasar Westmere inilah, lahir Arrandale.
Arrandale sendiri hadir dengan nama produk Core i3, Core i5, dan Core i7. Penamaan ini menurut kami lebih ringkas dibanding prosesor sebelumnya yang terbagi-bagi dengan nama Core Duo dan Core 2 Duo. Segmentasinya pun jelas: Core i3 untuk segmen entry-level, Core i5 untuk mid-level, dan Core i7 untuk high-level.
Perbedaan ketiganya lebih kepada kecepatan dan kemampuan Turbo-nya. Sedikit mengingatkan, Turbo adalah kemampuan prosesor untuk secara otomatis menaikkan kecepatan saat ada inti prosesor yang tidak bekerja. Kemampuan turbo ini ada pada Core i5 dan Core i7, namun tidak ada di Core i3.
Namun karena mikroarsitekturnya sama, spesifikasi dasar ketiga kelas prosesor ini serupa. Contohnya adalah inti prosesor yang ada dua dan mendukung Hyperthreading. Akan tetapi perubahan paling signifikan tentu saja dimasukkannya chip grafis onboard ke dalam prosesor, mengikuti cetak biru Westmere.
Chip grafis tersebut (yang disebut Intel HD) pada dasarnya adalah pengembangan dari GMA X4500 yang digunakan generasi sebelumnya.
Namun Intel HD memiliki performa grafis yang lebih baik, setidaknya dapat digunakan untuk memutar film format HD atau memainkan game-game ringan. Hal lain yang perlu dicatat adalah Intel HD menyediakan keluaran HDMI, sehingga tidak heran jika semua notebook berbasis Core i3/i5/i7 memiliki port HDMI.
Meski memiliki chip grafis tersendiri, Intel tetap menyediakan PCI Express Controller di dalam prosesor. Artinya, produsen notebook tetap bisa memasangkan notebook berbasis Core i3/i5/i7 dengan kartu grafis mandiri (add-on). Bahkan keduanya bisa digunakan secara bersamaan secara hibrida. Intel HD digunakan saat beban grafis ringan (seperti mengetik), sementara kartu grafis mandiri bekerja hanya ketika beban grafis tinggi (seperti saat memainkan game).
credit : www.blogcatalog.com
credit : www.blogcatalog.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar